Jumat, 08 Desember 2017

MAKALAH KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

MAKALAH KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU



Oleh :
Deska Natalia (2016005038)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2016







BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Sebagai seorang pendidik, kita dituntut untuk memahami diri peserta didik dengan baik. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa kita mengenal betul kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh peserta didik, serta mengetahui betul setiap kebutuhan pada setiap jenjang usia yang ada pada peserta didik kita.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri dan karakteristik yamg berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut makin kentara sejalan dengan perkembangan individu. Kata perbedaan dalam istilah perbedaan individual menurut Landgren (1980:578) merupakan suatu variasi yang terjadi, baik pada aspek fisik maupun psikologis.
Pada setiap tahap perkembangan anak di setiap jenjang usia, para peserta didik mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Meskipun pada umumnya peserta didik di jenjang SD mempunyai usia dari sekitar 6 atau 7 tahun hingga 12 tahun, tetapi mereka sebagai individu tetap mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar serta jenis kebutuhan yang dirasakan berbeda pula. Selain itu, anak banyak mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan faktor internal maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan teman sebaya.
Seorang guru akan cepat mengenali satu persatu siswanya karena adanya perbedaan pada ciri-ciri fisik seperti tinggi atau bentuk badan. Ciri lain yang juga cepat akan terlihat oleh guru adalah dari tingkah laku masing-masing siswa. Ada siswa yang pendiam, dan ada yang lincah, ada yang berbicara sangat cepat, ada yang lambat, dan sebagainya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Individu dan karakteristiknya?
2.       Apa perbedaan Individu?
3.      Bagaimana Aspek – aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian Individu dan Karakteristiknya.
2.      Untuk mengetahui perbedaan Individu.
3.      Untuk mengetahui Aspek – aspek  Pertumbuhan dan Perkembangan Individu




BAB II
DASAR TEORI
A.          PENGERTIAN INDIVIDU DAN  KARAKTERISTIKNYA
         Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebgai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko – fisik dengan berbagai kemampuanya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakanya.
Menurut (Webster’s : 743) Individu merupakan sesuatu yang tidak dapat dibagi (undivided) , tidak dapat dipisahkan, keberadaanya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena cirri – cirinya yang khusus itu.
Menurut kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum. (Echols, 1975 : 519)
Karakteristik adalah perpaduan antara apa yang ada diantara faktor – faktor biologis yang diturunkan (bawaan) dan pengaruh lingkungan, yang kemudian di realisasikan oleh masing – masing individu untuk di pikirkan, dikerjakan, dan dirasakan.
Karakteristik yang berkaitan dengan faktor perkembangan secara biologis akan lebih cenderung tetap dibandingkan dengan faktor perkembangan oleh pengaruh lingkungan. Sebab faktor biologis merupakan karakteristik yang diturunkan oleh orang tua terhadap anaknya dengan faktor genetiknya dan kebiasaan orang tuanya, sedangkan faktor perkembangan oleh pengaruh lingkungan ini tidak konstan, sebab lingkungan ini akan sangat berpengaruh pada kegiatan seperti sosial dan psikis (rohani) yang secara pengaruhnya dapat mewujudkan seseorang mengikuti kebiasaan lingkunganya. Baik kebiasaan yang bersifat positif dan negatif, tergantung kegiatan dan kebiasaan lingkungan tiap – tiap individu.
Individu dan karakteristik merupakan dua hal yang berkaitan yaitu mempunyai unsur – unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya dari suatu hal yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, dan tiap – tiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda – beda.
B.           PERBEDAAN INDIVIDU
Upaya yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu yaitu dengan menghitung umur kronologi. Kemajuan dalam mengerjakan tugas – tugas seolahnya dapat dilihat dari faktor umur. Ketidakmampuan yang jelas Nampak pada siswwa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya dengan faktor – faktor seperti kemalasan atau sikap keras kepala. Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa para siswa memang berbeda dalam hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan. Kaitannya dengan perbedaan individu hendaknya selalu di ingat bahwa perbedaan dalam kualitas atau cirri-ciri adalah berjenjang. Tidak ada penggolongan anak-anak dalam satu kategori atau suatu kategori. Misalnya seorang anak dikategorikan intelegen atau tidak intelegen, berminat atau tidak berminat.
Garry 1963 (oxendine,1984:317) mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
1.      Perbedaan fisik                      : usia,tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
                                      pendengaran,penglihatan dan kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan sosial        :    status ekonomi,agama,hubungan keluarga dan suku.
3.      Perbedaan kepribadian :    watak, motif,minat dan sikap.
4.      Perbedaan integensi dan kemampuan dasar
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah
Perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah maupun di sekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain. Sebagian manusia lebih mampu dalam bidang seni atau bidang ekspresi yang lain seperti olah raga dan keterampilan, sebagian lagi dapat lebih mampu dalam bidang kogniktif atau yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
a.      Perbedaan kognitif
Menurut bloom, proses belajar baik disekolah maupun di luar sekolah menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy bloom yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap orang memiliki presepsi tentang pengamatan dan penyerapan atas suatu obyek berarti ia menguasi sesuatu yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk suatu presepsi,dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik menjadi miliknya. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang yang diketahui bahwa hasil belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan (faktor dasar dan ajar). Faktor dasar adalah sesuatu yang berpengaruh pada kemampuan kognitif dalam bentuk lingkungan alamiah dan lingkungan yang dibuat. Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar

b.      Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang berguna untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan faktor penting yang lainnya adalah faktor fisik, terutama organ berbicara. Pengaruh – pengaruh dari lingkungan keluarga tidak hanya terbatas pada pola – pola pikirnya secara dini dan pola mengekspresikan, tetapi juga seluruh kondisi yang ada dirumah. Pengaruh tersebut secara berkelanjutan akan terus memperlancar atau sebaliknya menghambat kemajuan berbahasa anak. Pengalaman – pengalaman dan kematangan anak sebelumnya merupakan faktor pendorong perkembangan anak dalam berbagai kemampuan, termasuk kemampuan berbahasa.

c.       Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.Kegiatan – kegiatan tersebut terjadi karena kerja syaraf yang sistematis. Alat indra menerima rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan gerakan atau kegiatan.
Seorang individu yang semakin dewasa, menunjukan fungsi –nfungsi fisik yang semakin matang. Hal ini berarti ia akan mampu menunjukan kemampuan yang lebih baik dalam banyak hal, seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian, koordianasi otot, kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol, dan resisten terhadap kelelahan. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang, berarti ia semakin matang dan akan mampu menunjukan tingkat kecakapan motorik yang semakin tinggi.
d.      Perbedaan dalam latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing – masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan – kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan – bahan pelajaran, dan kebiasaan – kebiasaan belajar yang lainya merupakan faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor – faktor tersebut terkadang berekembang akibat sikap – sikap anggota keluarga di rumah dan lingkungan sekitar.

e.       Perbedaan dalam bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak akan dapat berkembang sama sekali apabila lingkungan tidak memeberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
Perkembangan bakat yang dimiliki siswa secara individual memiliki inteligensi umum yang merupakan faaktor dari semua bidang penampilan atau performasi, tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik, dan selama oni dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan music, seni ataupun olah raga.
f.        Perbedaan dalam kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. Perbedaan latar belakang tersebut meliputi perbedaan sosioekonomi dan sosiokultural. Akibatnya anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas. Perbedaan individu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam latar belakang rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman latar belakang keluarga sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang – orang dan benda – benda, membantu berkembangnya kebiasan berbahasa dan belajar yang diharapkan.
Kondisi fisik yang menggambarkan produk keluarga yang amat kurang, yang mungkin sekali ekspresi bahasa dan kehidupan keluarga tersebut kurang baik seperti sikap apatis, pemalu, dan kurajng percaya diri, akibat dari kesehatab yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin pengalaman akan mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.


C.          ASPEK – ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
Dalam istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar atau panjang,sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan perubahan aspek psikologis dan aspek sosial. Setiap individu akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan fisik yang meliputi aspek intelek ,emosi,sosial,bahasa,bakat khusus,nilai dan moral,serta sikap. Berikut ini pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek antara lain:

1.      Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebulum lahir hingga ia dewasa.

A.    Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks,karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk system yang lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing-masing komponen biologis telah mampu berfungsi secara mandiri.

B.     Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Pertumbuhan fisik,baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi 4 periode pertama, 2 periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan 2 periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Ukuran dan bangun tumbuh yang diwariskan secara genetic juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Kesehatan dan pemberian makan yang bergizi terutama pada tahun pertama kehidupan seseorang juga menentukan kecepatan atau kelambatan daur pertumbuhan ini.pertumbuhan fisik manusia tentang kemampuan-kemampuan non fisik seperti kemampuan intelex (berfikir),sosial,bahasa, mengenal nilai,moral,dan sikap.

2.      Intelex
Intelex atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Kerena pikiran pada dasarnya menunjukan fungsi otak,maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berfikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik. Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukan pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu . perkembangan kognitif seseorang menurut piaget(sarlito,1991:81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

1.      Tahap pertama : Masa Sensori Motor (0.0-2.5 tahun).
Masa ketika bayi mempergunakan system pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk reflex: misalnya reflex mencari puting susu ibu, reflex menangis dan lain-lain. Reflex–refleks ini kemudian berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan.
2.      Tahap kedua : Masa Pra-Operasional (2.0 – 7.0 tahun )
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep. Misalnya kata “pisau plastik”. Kata pisau atau tulisan “pisau” sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya. Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah lewat : misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek, akan (dapat) bermain :dokter-dokteran”.
3.      Tahap Ketiga : Masa Konkreto Prerasional (7.0 – 11.0 tahun )
Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkrit. Anak mulai mengembangkan 3 macam operasi berfikir yaitu :
a.       Identifikasi : mengenali sesuatu,
b.      Negasi        : mengingkari sesuatu, dan
c.       Reprokasi  : mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
4.      Tahap Keempat : Masa Operasional (11.0 – dewasa )
Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pertanyaan seperti: kalo mobil A lebih mahal dari pada mobil B sedangkan mobil C lebih murah dari pada mobil B, maka ia dapat menyimpulkan mobil mana yang paling mahal dan yang mana yang paling murah.

3.      Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Pada awal pertumbuhannya yang dibutuhkan seorang bayi adalah kebutuhan primer, yaitu makan, minum, dan kehangatan tubuh. Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.

4.      Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

5.      Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Dalam bahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai isi pikiran dan pihak penerima isi pikiran. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tangis atau ocehan. Dengan demikian seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud atau keinginannya.

6.      Bakat Khusus
Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan bidang pekerjaan atau tugas. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Diantara berbagai definisi tentang bakat, Sumadi tampak lebih mengikuti definisi yang dikemukakan oleh Guilford (Sumadi:1984), bakat mencangkup tiga dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup kemampuan dalam penginderaan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta kemampuan berfikir inteligen. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olahraga, atau keterampilan.

7.      Sikap, Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984:390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan penguasaan psikomotorik. Menurut piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat “paksaan”, dan anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarga; dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku didalam masyarakat dan negara.






BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Karakteristik dan Perbedaan Individu, maka diambil kesimpulan :
·         Karakteristik merupakan hal yang diturunkan oleh orang tua terhadap anaknya dengan faktor genetiknya dan kebiasaan orang tuanya
·         Individu merupakan manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko – fisik dengan berbagai kemampuanya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakanya.
·         Hubungan Karakteristik dan karakteristik individu adalah terdapat unsur yang sama di dalam pola perkembangan karakteristik dan individu dari suatu hal yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, dan tiap – tiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda – beda.
·         Perbedaan Karakteristik siswa ataupun peserta didik  berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah maupun di sekolah dan hal yang melatarbelakangi kondisi siswa maupun orang tua wali siswa (keluarga).

B.     SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermanfaat bagi pembaca atau audiens sebagai pembelajaran di masa mendatang :
·         Sebagai Guru, kita harus dapat memahami perkembangan peserta didik kita
·         Kita harus memahami karakteristik dan perbedaan individu.
·         Kita harus menyadari dedikasi kita sebagai guru.




DAFTAR PUSTAKA

·         Sunarto dan B. Agung Hartono.2008.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:PT.Rineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5G

INI DIA SPESIFIKASI DAN HARGA HP SMARTPHONE TEKNOLOGI 5G DARI WOR(L)D - SPACEPHONE Teknologi telekomunikasi saat ini sangat pesat perke...