MAKALAH
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
Oleh
:
Deska
Natalia (2016005038)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sebagai seorang pendidik, kita dituntut untuk memahami diri
peserta didik dengan baik. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna
bahwa kita mengenal betul kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh peserta
didik, serta mengetahui betul setiap kebutuhan pada setiap jenjang usia yang
ada pada peserta didik kita.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri dan
karakteristik yamg berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut makin kentara sejalan
dengan perkembangan individu. Kata perbedaan dalam istilah perbedaan individual
menurut Landgren (1980:578) merupakan suatu variasi yang terjadi, baik pada
aspek fisik maupun psikologis.
Pada setiap tahap perkembangan anak di setiap jenjang usia,
para peserta didik mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Meskipun pada umumnya peserta
didik di jenjang SD mempunyai usia dari sekitar 6 atau 7 tahun hingga 12 tahun,
tetapi mereka sebagai individu tetap mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar
serta jenis kebutuhan yang dirasakan berbeda pula. Selain itu, anak banyak
mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan faktor internal
maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan teman sebaya.
Seorang guru akan cepat mengenali satu persatu siswanya karena
adanya perbedaan pada ciri-ciri fisik seperti tinggi atau bentuk badan. Ciri
lain yang juga cepat akan terlihat oleh guru adalah dari tingkah laku masing-masing
siswa. Ada siswa yang pendiam, dan ada yang lincah, ada yang berbicara sangat
cepat, ada yang lambat, dan sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian Individu dan karakteristiknya?
2.
Apa perbedaan Individu?
3.
Bagaimana
Aspek – aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu?
C. TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian Individu dan Karakteristiknya.
2.
Untuk
mengetahui perbedaan Individu.
3.
Untuk
mengetahui Aspek – aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan Individu
BAB
II
DASAR
TEORI
A.
PENGERTIAN
INDIVIDU DAN KARAKTERISTIKNYA
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai
pribadi yang utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebgai subjek yang merupakan
suatu kesatuan psiko – fisik dengan berbagai kemampuanya untuk berhubungan
dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakanya.
Menurut (Webster’s
: 743) Individu merupakan sesuatu yang tidak dapat dibagi (undivided) , tidak dapat dipisahkan, keberadaanya sebagai makhluk
yang pilah, tunggal dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena cirri
– cirinya yang khusus itu.
Menurut kamus
Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarti
orang, perseorangan, oknum. (Echols, 1975 : 519)
Karakteristik
adalah perpaduan antara apa yang ada diantara faktor – faktor biologis yang
diturunkan (bawaan) dan pengaruh lingkungan, yang kemudian di realisasikan oleh
masing – masing individu untuk di pikirkan, dikerjakan, dan dirasakan.
Karakteristik yang
berkaitan dengan faktor perkembangan secara biologis akan lebih cenderung tetap
dibandingkan dengan faktor perkembangan oleh pengaruh lingkungan. Sebab faktor
biologis merupakan karakteristik yang diturunkan oleh orang tua terhadap
anaknya dengan faktor genetiknya dan kebiasaan orang tuanya, sedangkan faktor
perkembangan oleh pengaruh lingkungan ini tidak konstan, sebab lingkungan ini
akan sangat berpengaruh pada kegiatan seperti sosial dan psikis (rohani) yang
secara pengaruhnya dapat mewujudkan seseorang mengikuti kebiasaan lingkunganya.
Baik kebiasaan yang bersifat positif dan negatif, tergantung kegiatan dan
kebiasaan lingkungan tiap – tiap individu.
Individu dan
karakteristik merupakan dua hal yang berkaitan yaitu mempunyai unsur – unsur
kesamaan di dalam pola perkembangannya dari suatu hal yang membentuk warisan
manusia secara biologis dan sosial, dan tiap – tiap individu mempunyai
kecenderungan yang berbeda – beda.
B.
PERBEDAAN
INDIVIDU
Upaya
yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu yaitu dengan menghitung umur
kronologi. Kemajuan dalam mengerjakan tugas – tugas seolahnya dapat dilihat
dari faktor umur. Ketidakmampuan yang jelas Nampak pada siswwa untuk menguasai
bahan pelajaran umumnya dengan faktor – faktor seperti kemalasan atau sikap
keras kepala. Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa para siswa
memang berbeda dalam hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan
pelajaran dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan. Kaitannya dengan
perbedaan individu hendaknya selalu di ingat bahwa perbedaan dalam kualitas
atau cirri-ciri adalah berjenjang. Tidak ada penggolongan anak-anak dalam satu
kategori atau suatu kategori. Misalnya seorang anak dikategorikan intelegen
atau tidak intelegen, berminat atau tidak berminat.
Garry
1963 (oxendine,1984:317) mengategorikan perbedaan individual ke dalam
bidang-bidang berikut:
1. Perbedaan fisik : usia,tingkat dan berat badan, jenis
kelamin,
pendengaran,penglihatan dan kemampuan bertindak.
pendengaran,penglihatan dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial
: status ekonomi,agama,hubungan
keluarga dan suku.
3. Perbedaan kepribadian : watak, motif,minat dan sikap.
4. Perbedaan integensi dan kemampuan
dasar
5. Perbedaan kecakapan atau
kepandaian di sekolah
Perbedaan tersebut
berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah maupun di sekolah. Gejala yang
dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang dalam bidang
tertentu dibandingkan dengan orang lain. Sebagian manusia lebih mampu dalam
bidang seni atau bidang ekspresi yang lain seperti olah raga dan keterampilan,
sebagian lagi dapat lebih mampu dalam bidang kogniktif atau yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan.
a.
Perbedaan kognitif
Menurut bloom, proses belajar
baik disekolah maupun di luar sekolah menghasilkan tiga pembentukan kemampuan
yang dikenal sebagai taxonomy bloom yaitu
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan
kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
setiap orang memiliki presepsi tentang pengamatan dan penyerapan atas suatu obyek
berarti ia menguasi sesuatu yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk
suatu presepsi,dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik menjadi
miliknya. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi tiap-tiap orang yang diketahui bahwa hasil belajar merupakan
perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan (faktor dasar dan
ajar). Faktor dasar adalah sesuatu yang berpengaruh pada kemampuan kognitif
dalam bentuk lingkungan alamiah dan lingkungan yang dibuat. Tingkat kemampuan
kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar
b.
Perbedaan individual dalam
kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu
kemampuan individu yang berguna untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk
ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan
berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan
faktor penting yang lainnya adalah faktor fisik, terutama organ berbicara.
Pengaruh – pengaruh dari lingkungan keluarga tidak hanya terbatas pada pola –
pola pikirnya secara dini dan pola mengekspresikan, tetapi juga seluruh kondisi
yang ada dirumah. Pengaruh tersebut secara berkelanjutan akan terus
memperlancar atau sebaliknya menghambat kemajuan berbahasa anak. Pengalaman –
pengalaman dan kematangan anak sebelumnya merupakan faktor pendorong
perkembangan anak dalam berbagai kemampuan, termasuk kemampuan berbahasa.
c.
Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan
psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja syaraf
motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.Kegiatan –
kegiatan tersebut terjadi karena kerja syaraf yang sistematis. Alat indra
menerima rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke
syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk
memberikan reaksi dalam bentuk gerakan gerakan atau kegiatan.
Seorang individu
yang semakin dewasa, menunjukan fungsi –nfungsi fisik yang semakin matang. Hal
ini berarti ia akan mampu menunjukan kemampuan yang lebih baik dalam banyak
hal, seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian, koordianasi otot,
kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol, dan resisten terhadap
kelelahan. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan bahwa semakin bertambahnya umur
seseorang, berarti ia semakin matang dan akan mampu menunjukan tingkat
kecakapan motorik yang semakin tinggi.
d.
Perbedaan dalam latar belakang
Perbedaan latar belakang dan
pengalaman mereka masing – masing dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.
Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu,
kebiasaan – kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi
pada bahan – bahan pelajaran, dan kebiasaan – kebiasaan belajar yang lainya
merupakan faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor – faktor tersebut
terkadang berekembang akibat sikap – sikap anggota keluarga di rumah dan
lingkungan sekitar.
e.
Perbedaan dalam bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus
yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila
mendapatkan rangsangan pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak akan
dapat berkembang sama sekali apabila lingkungan tidak memeberikan kesempatan
untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya.
Perkembangan bakat yang dimiliki
siswa secara individual memiliki inteligensi umum yang merupakan faaktor dari
semua bidang penampilan atau performasi, tes inteligensi lebih banyak
berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik, dan selama oni
dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan
music, seni ataupun olah raga.
f.
Perbedaan dalam kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang keluarga
dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak.
Perbedaan latar belakang tersebut meliputi perbedaan sosioekonomi dan
sosiokultural. Akibatnya anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih
luas. Perbedaan individu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam latar
belakang rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman latar belakang keluarga
sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat, dalam
kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap
pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang –
orang dan benda – benda, membantu berkembangnya kebiasan berbahasa dan belajar
yang diharapkan.
Kondisi fisik yang menggambarkan
produk keluarga yang amat kurang, yang mungkin sekali ekspresi bahasa dan
kehidupan keluarga tersebut kurang baik seperti sikap apatis, pemalu, dan
kurajng percaya diri, akibat dari kesehatab yang kurang baik, cacat tubuh, dan
latar belakang yang miskin pengalaman akan mempengaruhi perkembangan pemahaman
dan ekspresi diri.
C.
ASPEK
– ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
Dalam
istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan
ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar atau panjang,sedangkan
istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya
perubahan perubahan aspek psikologis dan aspek sosial. Setiap individu akan
mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan fisik yang meliputi aspek intelek
,emosi,sosial,bahasa,bakat khusus,nilai dan moral,serta sikap. Berikut ini
pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek antara lain:
1.
Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan
manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan panjang, dan
prosesnya terjadi sejak anak sebulum lahir hingga ia dewasa.
A.
Pertumbuhan
sebelum lahir
Masa
sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
kompleks,karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan
tersusunnya jaringan saraf yang membentuk system yang lengkap. Pertumbuhan dan
perkembangan janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan
pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing-masing komponen biologis
telah mampu berfungsi secara mandiri.
B.
Pertumbuhan
setelah lahir
Pertumbuhan
fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir.
Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Pertumbuhan
fisik,baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak
sehari-hari. Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi 4 periode pertama, 2
periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan 2 periode lainnya dicirikan
oleh pertumbuhan yang lambat. Ukuran dan bangun tumbuh yang diwariskan secara
genetic juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Kesehatan dan pemberian makan yang
bergizi terutama pada tahun pertama kehidupan seseorang juga menentukan
kecepatan atau kelambatan daur pertumbuhan ini.pertumbuhan fisik manusia
tentang kemampuan-kemampuan non fisik seperti kemampuan intelex
(berfikir),sosial,bahasa, mengenal nilai,moral,dan sikap.
2.
Intelex
Intelex
atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Kerena
pikiran pada dasarnya menunjukan fungsi otak,maka kemampuan intelektual yang
lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berfikir, dipengaruhi oleh
kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik. Perkembangan lebih
lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukan pada perilakunya, yaitu
tindakan menolak dan memilih sesuatu . perkembangan kognitif seseorang menurut
piaget(sarlito,1991:81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
1.
Tahap pertama : Masa Sensori Motor (0.0-2.5
tahun).
Masa
ketika bayi mempergunakan system pengindraan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motorik atas
rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk reflex: misalnya reflex
mencari puting susu ibu, reflex menangis dan lain-lain. Reflex–refleks ini
kemudian berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya
berjalan.
2.
Tahap kedua : Masa Pra-Operasional (2.0 – 7.0
tahun )
Ciri
khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili suatu
konsep. Misalnya kata “pisau plastik”. Kata pisau atau tulisan “pisau”
sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya. Kemampuan simbolik ini
memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal
yang telah lewat : misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek,
akan (dapat) bermain :dokter-dokteran”.
3.
Tahap Ketiga : Masa Konkreto Prerasional (7.0
– 11.0 tahun )
Pada
tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkrit. Anak
mulai mengembangkan 3 macam operasi berfikir yaitu :
a.
Identifikasi
: mengenali sesuatu,
b.
Negasi
: mengingkari sesuatu, dan
c.
Reprokasi
: mencari hubungan timbale balik antara
beberapa hal.
4.
Tahap Keempat : Masa Operasional (11.0 –
dewasa )
Dalam
usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi
ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pertanyaan seperti: kalo mobil A lebih
mahal dari pada mobil B sedangkan mobil C lebih murah dari pada mobil B, maka
ia dapat menyimpulkan mobil mana yang paling mahal dan yang mana yang paling
murah.
3.
Emosi
Rasa
dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia.
Pada awal pertumbuhannya yang dibutuhkan seorang bayi adalah kebutuhan primer,
yaitu makan, minum, dan kehangatan tubuh. Emosi merupakan gejala perasaan
disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan
dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain. Begitu pula
sebaliknya seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan
sebagainya.
4.
Sosial
Bayi
lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa
bantuan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri
sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan
manusia lainnya. Manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat
atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya
mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
5.
Bahasa
Fungsi
bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan
isi pikiran kepada orang lain. Dalam bahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu
pihak penyampai isi pikiran dan pihak penerima isi pikiran. Bicara adalah
bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan
isi pikiran atau perasaannya dengan tangis atau ocehan. Dengan demikian
seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud
atau keinginannya.
6.
Bakat
Khusus
Bakat
pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan bidang pekerjaan
atau tugas. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian
tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Diantara berbagai
definisi tentang bakat, Sumadi tampak lebih mengikuti definisi yang dikemukakan
oleh Guilford (Sumadi:1984), bakat mencangkup tiga dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual,
(ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu
menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup kemampuan dalam penginderaan,
ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak,
serta kemampuan berfikir inteligen. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan
untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olahraga, atau keterampilan.
7.
Sikap,
Nilai, dan Moral
Bloom
(Woolfolk dan Nicolich, 1984:390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses
belajar dikelompokan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan
(kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan penguasaan psikomotorik.
Menurut piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu
masih bersifat “paksaan”, dan anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi
sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak mulai mengikuti
berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarga; dan semakin lama semakin luas
sampai dengan ketentuan yang berlaku didalam masyarakat dan negara.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang
Karakteristik dan Perbedaan Individu, maka diambil kesimpulan :
·
Karakteristik
merupakan hal yang diturunkan oleh orang tua terhadap anaknya dengan faktor
genetiknya dan kebiasaan orang tuanya
·
Individu
merupakan manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal,
dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko – fisik dengan
berbagai kemampuanya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan
dengan Tuhan yang menciptakanya.
·
Hubungan
Karakteristik dan karakteristik individu adalah terdapat unsur yang sama di
dalam pola perkembangan karakteristik dan individu dari suatu hal yang
membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, dan tiap – tiap individu
mempunyai kecenderungan yang berbeda – beda.
·
Perbedaan
Karakteristik siswa ataupun peserta didik berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah
maupun di sekolah dan hal yang melatarbelakangi kondisi siswa maupun orang tua
wali siswa (keluarga).
B.
SARAN
Untuk
pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermanfaat bagi
pembaca atau audiens sebagai pembelajaran di masa mendatang :
·
Sebagai
Guru, kita harus dapat memahami perkembangan peserta didik kita
·
Kita
harus memahami karakteristik dan perbedaan individu.
·
Kita
harus menyadari dedikasi kita sebagai guru.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Sunarto dan B. Agung Hartono.2008.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:PT.Rineka
Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar